MOCH ARIE SUGIAR S SP

Kamis, 17 Maret 2016

Penanaman Padi dengan Sistem Jajar Legowo

Budidaya Padi dengan Sistem Jajar Legowo

Padi (Oryza sativa) merupakan bahan makanan pokok orang Indonesia, disamping itu ketahanan pangan juga dikaitkan dengan produksi padi pada petani. Dengan demikian Budidaya padi pada saat ini harus dilandasi dengan pola usaha tani dimana petani dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarganya dari hasil budidaya padi. Ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam budidaya padi yaitu aspek lingkungan dimana budidaya harus ramah lingkungan dan berkelanjutan, aspek ekonomi, aspek budidaya, dan lain-lain. Seiring bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia maka semakin tinggi pula kebutuhan bahan makanan pokok, budidaya padi dengan cara sistem jajar legowo dapat membantu meningkatkan produksi dan hasil tanaman padi sehingga dapat tercapai swasembada pangan.
Banyak hal yang mempengaruhi proses meningkatnya produksi padi, mulai dari penggunaan bibit unggul, pemupukan berimbang yang tepat sasaran, pengairan yang tepat, pengendalian hama penyakit, dan lain sebagainya. Pada saat ini ada cara yang bisa di tempuh oleh petani dalam proses meningkatkan produksi padi salah satu yang bisa di pilih yaitu dengan cara sistem jajar legowo.
Legowo” di ambil dari bahasa jawa yang berasal dari kata “Lego” yang berarti Luas dan “Dowo” yang berarti panjang. Tujuan utama dari Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo yaitu meningkatkan populasi tanaman dengan cara mengatur jarak tanam dan memanipulasi lokasi dari tanaman yang seolah-olah tanaman padi berada di pinggir (tanaman pinggir) atau seolah-olah tanaman lebih banyak berada di pinggir.
Yang berdasarkan pengalaman, tanaman padi yang berada di pinggir akan menghasilkan produksi padi lebih tinggi dan kualitas dari gabah yang lebih baik, ini dikarenakan tanaman padi di pinggir akan mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak. Itulah sebabnya sistem jajar legowo menjadi salah satu pilihan dalam proses meningkatkan produksi gabah.
Tipe sistem jajar Legowo
  1. Jajar Legowo 2:1 – Setiap dua baris diselingi satu baris yang kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan pada jarak tanam dalam baris yang memanjang di perpendek menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya.
  2. Jajar Legowo 3:1 – Setiap tiga baris tanaman padi di selingi dengan satu baris kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan untuk Jarak tanam tanaman padi yang dipinggir menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya
  3. Jajar Legowo 4:1 – setiap empat baris tanaman padi diselingi dengan satu baris kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan untuk Jarak tanam tanaman padi yang dipinggir menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya
Berikut merupakan gambar dari Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo
Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo
Dilihat dari gambar Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo maka dapat dilihat peningkatan popolasi dari tanaman padi yang ditanam, secara umum rumus peningkatan jumlah populasi tanaman padi dapat dilihat dengan rumus 100% X  1 : ( 1 + jumlah legowo)
Sebagai Contoh,
  • Jika Legowo 2:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100%  X  1 : (1 + 2) = 33,3 %
  • Jika Legowo 3:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100%  X  1 : (1 + 3) = 25 %
  • Jika Legowo 4:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100%  X  1 : (1 + 4) = 20 %
  • Jika Legowo 5:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100%  X  1 : (1 + 5) = 16,7 %
•    Menggunakan 1 Caplakan
Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo
Manfaat Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo
  1. Menambahnya jumlah tanaman padi
  2. Akan meningkatkan produksi tanaman padi secara signifikan
  3. Memperbaiki kualitas gabah karena akan semakin banyaknya tanaman pinggir
  4. Dapat mengurangi serangan penyakit pada tanaman padi
  5. Dapat mengurangi tingkat serangan hama tanaman padi
  6. Akan mempermudah dalam perawatan tanaman padi baik dalam proses pemupukan maupun penyemprotan pestisida
  7. Dapat menghemat pupuk, karena yang dipupuk hanya di bagian dalam baris tanaman saja
  8. Meningkatkan produksi dan hasil padi
Kelemahan ketika Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo
  1. Akan membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak dan waktu yang lebih lama pada saat melakukan proses penanaman padi
  2. Membutuhkan benih yang lebih banyak, ini dikarenakan  semakin banyaknya populasi tanaman padi
  3. Pada umumnya pada lahan yang menggunakan jajar legowo, maka akan lebih banyak ditumbuhi rumput 

Pertanian Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan: Pertanian: Teknik Budidaya Padi Dengan Sistem PTT

Pertanian Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan: Pertanian: Teknik Budidaya Padi Dengan Sistem PTT: Pertanian: Teknik Budidaya Padi Dengan Sistem PTT : TEKNIK BUDIDAYA PADI SAWAH DENGAN SISTEM PTT (PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU) BP3K ...

Minggu, 13 Maret 2016

Pertanian: Teknik Budidaya Padi Dengan Sistem PTT

Pertanian: Teknik Budidaya Padi Dengan Sistem PTT: TEKNIK BUDIDAYA PADI SAWAH DENGAN SISTEM PTT (POLA TANAM TERPADU) BP3K KECAMATAN BANJARWANGI PROGRAM PENGEMBA...

Teknik Budidaya Padi Dengan Sistem PTT



TEKNIK BUDIDAYA PADI SAWAH DENGAN SISTEM PTT
(POLA TANAM TERPADU)






BP3K
KECAMATAN BANJARWANGI



PROGRAM PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DAN KELEMBAGAAN PETANI
2016
1.     PENGERTIAN PTT
Pola tanam terpadu adalah suatu strategi dalam proses peningkatan produksi hasil tanaman padi dengan cara integrasi gabungan beberapa komponen teknologi yang saling menunjang.
2.     KOMPONEN PTT
a.      Penggunaan Bibit Unggul
b.      Jarak Tanam
c.      Tanam Bibit Muda (Umur 10-15 Hari)
d.     Pemupukan Berimbang
e.      Pengendalian Hama Terpadu
f.       Penggunaan Pupuk Organik
g.      Efisiensi Pengairan
h.      Panen Sesuai Anjuran
i.        Pengolahan Pasca Panen.

3.     MANFAAT PTT
a.       Ramah Lingkungan/ Pertanian yang berkelanjutan.
b.      Meningkatkan Produksi dan hasil Padi
c.       Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi/Taraf Hidup Petani.
d.      Menerapkan Pola Usaha Tani

4.     BUDIDAYA PADI
A.      Syarat Tumbuh Padi (Oryza sativa)
ü  Ketinggian tempat : 0 – 1300 mdpl
ü  Kelembaban dan Suhu : 15-30c
ü  Curah Hujan : 600-2000 ml/Bulan
ü  Jenis tanah : Aluvial, Latosol, Gramosol

B.     Persemaian
·         Pengolahan tanah
·         Buat Bedengan dengan lebar 110 cm dan panjang sesuai kebutuhan
·         Seleksi Benih dengan cara direndam dalam air kemudian buang benih yang mengambang
·         Tebarkan benih secara merata jangan terlalu padat agar benih tumbuh dengan baik

C.     Pengolahan Tanah
·         Sanitasi Lingkungan
·         Perbaikan Pematang
·         Pengolahan tanah pertama Tanah dibajak sedalam 30 cm kemudian dibiarkan selama 1 minggu, pada tahap ini bisa dilakukan pemupukan dasar menggunakan pupuk kandang
·         Pengolahan tanah kedua tanah dibajak sampai menjadi lumpur dan teraduk rata dengan pupuk dasar kemudian tanah di ratakan
·         Membuat jarak tanam dengan cara dicaplak menggunakan caplak tegel atau caplak legowo

D.    Penanaman
·         Penanaman bibit muda yaitu bibit berumur 10-15 Hari
·         Tanam bibit 2-3 tanaman per lubang tanam
·         Jarak tanam disesuaikan dengan caplak
·         Bibit ditanam dengan kedalaman 1-2 cm

E.     Pemeliharaan
1.     Pemupukan
Pemupukan dasar dilakukan pada saat pengolahan tanah pertama kemudian pemupukan susulan pada umur 10-15 HST (Hari Setelah Tanam) dan pemupukan susulan ke dua dilakukan setelah penyiangan kedua

2.     Penyulaman
Penyulaman dilakukan pada saat tanaman berumur 7 HST.
3.     Pengairan
Pengairan pertama tanaman digenangi air setinggi 2-3 cm selama satu minggu kemudian setelah itu macak-macak, pada fase bunting tanaman digenangi untuk menekan anakan baru dan setelah malai padi terlihat berisi dikeringkan sampai panen 

4.     Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada saat terlihat gulma tumbuh biasanya dilakukan pada saat umur 2 MST dan 4 MST

5.     Pengendalian Hama dan Penyakit (OPT)
Pengendalian dilakukan dengan cara Preventif Sanitasi lingkungan
Adventif
Kurativ

6.     Panen
Panen dilakukan pada saat malai padi sudah menguning 90-95% dengan cara dipotong menggunakan sabit bergerigi setelah itu padi yang sudah dipotong dirontokkan diatas alat perontok dan harus menggunakan tirai untuk meminimalisir dan menekan kehilangan hasil. 

7.     Pasca Panen
Pasca panen padi yaitu padi dijemur selama dua hari atau sampai kandungan airnya mencapai 12%.